BISMILLAHIRAHMANIRAHIM

Animasi

Minggu, 29 Januari 2012

Teruntuk Dirimu

Teruntuk dirimu yang disana, Hari ini aku melihatmu duduk disana, tertawa bersama teman-temanmu. Entahlah, apa yang sedang engkau bicarakan. Tapi, tingkahmu membuatku urung mendekatimu. Dan mengagalkan niat awalku. Meski aku tahu, sebenarnya keinginanku untuk dirimu adalah baik. Bukan, aku bukan kecewa terhadap dirimu, tapi aku takut kehadiranku mengganggu aktivitasmu. Dan membuatmu marah padaku. Yang telah mengganggu kesenanganmu. Teruntuk dirimu yang disana, Jujur, sedikit rasa sedih dihatiku, apa yang sedang kamu pikirkan? Sikap tak karuan dan tingkah yang tak bertujuan. Tapi kamu tetap saja disana. Asyik dalam kegiatanmu. Tak peduli, diriku memperhatikanmu dari tadi. Dan tak sanggup memanggil namamu, dan membuatmu menoleh padaku. Sebab aku khawatir, Aku hanya menjadi hama bagimu. Yang mengganggu dan terus mengganggu. Aku tak ingin membuatmu marah dan akhirnya tak lagi mau mendengarkanku. Untuk dirimu yang disana, Bukan, bukan ku tak pernah mengajakmu bicara. Tapi sudah kucoba berkali-kali, bahkan sering. Dengan perbendaharaan kata terbaik yang kumiliki. Aku terus mengajakmu. Karena kuyakin, ini semua untuk kebaikanmu. Semua akan kembali pada dirimu. Tapi kau tetap tak acuh padaku. Dan menatap sinis padaku. Menganggap enteng semua ajakanku. Ibarat angin lalu. Yang berhembus lalu pergi. Dan kau tetap tak 'kan pernah peduli. Karena aku hanya datang mengganggumu. Teruntuk dirimu yang disana, Duh,.. seandainya kamu tahu apa yang 'kan kamu peroleh dari ini semua, kamu tak akan membiarkan dan mengacuhkan ajakanku begitu saja. Karena semua ini tak ada yang sia-sia. Tapi dirimu masih saja duduk disana, menghabiskan waktumu dengan hal-hal yang tak berguna. Tertawa, bercanda terlewat batas. Seperti telah lupa bahwa kau hanya mampir sementara. Tak kan lama disini. Sebentar kau akan kembali. Apakah kau akan melepaskan kesempatanmu untuk kebaikan berlalu begitu saja? Duhai dirimu yang disana, Tak tahukan kau? jika kau disini, banyak yang dapat kau peroleh. Daripada hanya berkumpul melakukan hal-hal tak berguna dan kesenangan sesaat yang kau sendiri tak mengerti apa maksud dan tujuannya. Terbuai dalam kegiatanmu, kau telah membuang waktumu sia-sia. Dan aku masih tak sanggup menghampirimu, memanggilmu, dan menagajakmu. Sebab, sudah kuajak dirimu berkali-kali. Tapi kau mengingkarinya begitu saja. Acuh dengan segala upayaku. Suaraku hanya terbawa angin lalu. Duhai dirimu yang disana, Apakah kau tidak tahu, bahwa hanya turut mendengarkan saja disini. Sayap malaikat menaungimu. Ikan-ikan dilaut mendo'akanmu. Karena kau disini dengan tujuan yang jelas. Dan tak hanya bermain-main. Betapa bahagianya seandainya kau turut serta disini. Bersamaku dan yang lainnya. Tapi sayang, dirimu masih saja tak acuh padaku. Teruntuk dirimu yang disana, Mengapa hari ini kau masih saja asyik dalam duniamu. Tak sedikitmpun mau menoleh padaku. Sungguh, aku mengajakmu bukan tanpa tujuan, tapi karena aku peduli padamu. Dan ingin engkau juga dapat bersamaku, mengumpulkan kebaikan sebanyak-banyaknya. Aku tak peduli, apakah dirimu akan mencaciku, membentakku, atau bahkan memusuhiku. Jika kau memang tidak menyukai apa yang kuajak. Tapi kau harus tahu, bahwa kulakukan semua ini untukmu, demi kebaikanmu. Karena ini adalah majlis dzikrullah. Bukan majlis yang tak bertujuan dan hanya berisi tertawaan. Teruntuk dirimu yang disana, Apakah kau tak pernah menyadari, betapa Allah sangat mencintaimu. Dia tak pernah berhenti memberimu makan, walau kau selalu mengingkari-Nya dan membangkang pada-Nya. Dia-lah yang memberi udara untuk pernafasanmu, dan tak pernah meminta sepeserpun bayaran padamu. Dia tak pernah meminta padamu, kecuali itu untukmu juga. Ibadah yang kau lakukan, dinilai kebaikan dan kembali padamu. Padahal jasad yang kau pakai adalah milik-Nya, tapi kau selalu saja tak menyadarinya. Dia bisa dengan mudah menarik nyawa yang ada dalam dirimu. Karena jelas.! itu bukan milikmu. Apa kau merasa telah membuatnya. Lalu... Apa yang kau banggakan? Teruntuk dirimu yang disana, Diriku hanya ingin kau tahu, semua ini untukmu juga. Karena kau numpang dibumi-Nya juga, maka kau harus mengikuti aturan yang ditetapkannya. Dan aku ingin kau tahu, bahwa aku tak ingin berhenti mengajakmu, walau akhirnya kata kasar keluar dari lisanmu. Aku hanya ingin melihatmu lebih baik dari sekarang, dan berlomba bersamaku mencari Ridho ILAHI..

Tidak ada komentar: