TEORI:
Teori
adalah sarana pokok untuk menyatakan hubungan sistematik dalam gejala
social maupun natura yang dijadikan pencermatan. Teori merupakan
abstarksi dari pengertian atau hubungan dari proposisi atau dalil.Menurut Kerlinger [1973] teori dinyatakan sebagai sebuah set dari proposisi yang mengandung suatu pandangan sistematis dari fenomena.
Terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dalam mencermati lebih jauh mengenai teori, yakni :
- Teori adalah sebuah set proposisi yang terdiri dari konstrak [construct] yang sudah didefinisikan secara luas dan dengan hubungan unsur-unsur dalam set tersebut secara jelas
- Teori menjelaskan hubungan antar variable atau antar konstrak sehingga pandangan yang sistematik dari fenomena fenomena yang diterangkan oleh variable dengan jelas kelihatan
- Teori menerangkan fenomena dengan cara menspesifikasi variable satu berhubungan dengan variable yang lain.
Teori sebagai alat ilmu
Teori dinyatakan pula sebagai alat dari ilmu [tool of science], sedangkan perannya meliputi :
- Mendifinisikan orientasi utama dari ilmu dengan cara memberikan definisi terhadap jenis-jenis data yang akan dibuat
- Teori memberikan rencana konseptual, dengan rencana fenomena-fenomena yang relevan disistematisasi, diklasifikasi dan dihubung-hubungkan.
- Teori memberi ringkasan terhadap fakta dalam bentuk generalisasi empiris dan system generalisasi
- Teori memberikan prediksi terhadap faktaTeori memperjelas celah-celah dalam pengetahuan kita
Fakta
adalah pengamatan yang telah diverifikasi secara empiris. Fakta dalam
prosesnya kadangkala dapat menjadi sebuah ilmu namun juga sebaliknya.
Fakta tidak akan dapat menjadi sebuah ilmu manakala dihasilkan secara
random saja. Namun bila dikumpulkan secara sistematis dengan beberapa
system serta dilakukan secara sekuensial, maka fakta tersebut mampu
melahirkan sebuah ilmu. Sebagai kunci bahwa fakta tidak akan memiliki
arti apa-apa tanpa sebuah teori.
HUBUNGAN FAKTA & TEORIHubungan fakta dan teori dapat divisualisasikan sebagai berikut :
ü Teori memprediksi fakta :
Penyingkatan
fakta-fakta yang dilakukan oleh teori akan menghasilkan uniformitas
dari pengamatan-pengamatan. Dengan adanya uniformitas maka dapat dibuat
prediksi [ramalan] terhadap fakta-fakta yang akan datang dengan kata
lain bahwa sebuah fakta baru akan lahir berdasarkan pengamatan
fenomena-fenomena sekarang/saat ini.
ü Teori memperkecil jangkauan:
Fungsi
utama dari teori adalah memberikan batasan terhadap ilmu dengan cara
memperkecil jangkauan [range] dari fakta yang sedang dipelajari. Dalam
dunia empiri banyak fenomena yang dapat dijadikan bahan pencermatan
namun untuk pendalaman dan penajaman tertentu diperlukan batasan,
sehingga teori berperan membatasi dalam lingkup [aspek] tertentu.
ü Teori meringkas fakta :
Teori
melakukan perannya meringkas hasil penelitian. Melalui sebuah teori
generalisasi terhadap hasil penelitian mudah dilakukan. Teori dengan
mudah memberikan kemampuannya dalam memandu generalisasi-generalaisasi,
bahkan teori mampu meringkas hubungan antar generalisasi.
ü Teori memperjelas celah kosong:
Dengan
kemampuannya meringkas fakta – fakta saat ini dan melakukan prediksi,
maka teori dapat memberikan petunjuk dan memperjelas kawasan mana yang
belum dijangkau ilmu pengetahuan.
ü Fakta memprakarsai teori :
Terdapat
berbagai fakta yang kita dijumpai secara empiri yang mampu melahirkan
sebuah teori baru, karena secara tidak langsung fakta sebagai muara
terciptanya sebuah teori.
ü Fakta memformulasikan kembali teori yang ada.
Tidak
semua fakta mampu dijadikan teori, tetapi fakta dari hasil pengamatan
dapat membuat teori lama menjadi teori baru /dikembangkan menjadi teori
baru. Teori harus disesuaikan dengan fakta dengan demikian fakta dapat
mengadakan reformulasi terhadap teori.
ü Fakta dapat menolak teori :Jika banyak diperoleh fakta yang menujukkan sebuah teori tidak dapat diformulasikan maka fakta berhak menolak teori tersebut.
ü Fakta memberi jalan mengubah teori :
Fakta mampu memperjelas teori dan mengajak seseorang untuk mengubah orientasi teori . Dengan hadirnya orientasi baru dari teori akan bersekuensi logis pada penemuan fakta-fakta baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar